Pada mulanya, direncanakan akan melakukan pelawatan pada pertengahan bulan Juni, namun ada beberapa anggota paduan suara yang tidak bisa ikut karena ada acara sendiri, selain itu tim musik juga tidak cukup waktu untuk mempersiapkan diri, jadi, rencana pelawatan diundur ke pertengahan bulan Juli, yaitu pada Juli minggu ketiga dan semua sudah setuju. Namun, lagi-lagi, pada saat memasuki bulan Juli, pelatih Paduan Suara, Bp. Dwi, mengabari bahwa dia sebenarnya sudah punya janji akan mengisi acara di gereja lain sehingga tidak bisa jika melawat ke GKI Sragen dan meminta supaya diundur. Dan untuk kesekian kalinya, pelawatan harus diundur, yaitu diundur seminggu menjadi tanggal 22 Juli 2012. Puji Tuhan akhirnya tidak akan diundur lagi dan terlaksana.
Setiap hari Jumat, Paduan Suara melakukan latihan dan mempersiapkan 2 buah lagu yang nantinya akan dinyanyikan di GKI Sragen. Sedangkan tim musik, setiap ada waktu kosong melakukan latihan untuk mengiringi kebaktian di GKI Sragen dan juga satu buah pujian sendiri. Dan seminggu sebelum hari H, tim musik berkesempatan untuk berlatih bersama Ibu Dewi dari Sragen yang nantinya akan melayani sebagai PNJ.
Pada hari Jumat, dua hari sebelum hari H, Paduan Suara melakukan gladi bersih di gereja, dan puji Tuhan sudah baik sekali pujian yang dinyanyikan. Setelah latihan selesai diadakan diskusi untuk seragam, dan transportasi yang digunakan. Mobil yang digunakan yaitu mobil dari Bp. Slamet R. untuk membawa barang-barang yang diperlukan, serta mobil dari Bp. Agus P. dan Bp. Handoyo S. untuk membawa anggota paduan suara. Lucunya, untuk seragam, akhirnya hanya menggunakan seragam putih-hitam, karena seragam paduan suara yang sudah lama tidak digunakan, sudah banyak yang tidak muat lagi.
Pada hari Sabtu sore, pukul 17.00 WIB, Bp. Slamet R. ditemani Sdr. Demas S. berangkat terlebih dahulu ke Sragen untuk membawa barang-barang yang diperlukan. Dan pada pukul 18.00 WIB, tim musik, yang terdiri dari Sdr. Obed, Sdr. Ade, Sdr. David, dan Sdr. Triwanto berangkat juga ke Sragen dengan mengendarai sepeda motor.
Sesampainya di Sragen, yaitu sekitar pukul 8 malam, rombongan langsung disambut oleh Ibu Dewi dan diajak makan malam bersama. Setelah itu Bp. Slamet dan Sdr. Demas pamit untuk kemudian mengunjungi keluarga Bp. Slamet yang juga ada di Sragen. Tim musik langsung menata tempat dan melakukan gladi bersih malam itu. Setelah latihan, dilanjutkan beristirahat karena hari sudah malam. Namun, pada malam itu, tim musik tidak bisa tidur pulas, hanya bisa berusaha memejamkan mata saja karena hawa di Sragen cukup panas, berbeda sekali dengan di Boyolali. Sebenarnya di kamar tersebut disediakan AC, namun jika digunakan maka malah menjadi dingin sekali karena suhunya tidak bisa diatur.
Paginya, tim musik langsung saja mandi dan mempersiapkan diri untuk mengiringi kebaktian.
Di Boyolali, anggota paduan suara berkumpul di gereja pukul 4.30 WIB dan berangkat dari Boyolali pukul 5.00 WIB. Perjalanan terasa sedikit menegangkan karena mobil yang disopiri oleh Bp. Agus dan Bp. Handoyo melaju dengan cepat. Sebenarnya menurut kabar, di Sragen akan ada Car Free Day, sehingga untuk menuju ke GKI Sragen harus memutar dahulu, namun ternyata setelah sampai di Sragen tidak ada Car Free Day yang mungkin ditiadakan selama bulan puasa. Rombongan paduan suara tiba di GKI Sragen pada pukul 6.15 WIB. Setibanya di GKI Sragen, rombongan makan snack terlebih dahulu baru kemudian bersiap-siap mengikuti kebaktian.
Kebaktian Minggu tersebut dilayani oleh Pdt. Yonatan Wijayanto, yaitu pendeta GKI Sragen sekaligus pendeta konsulen GKI Boyolali. Tema khotbah saat itu adalah "Hati yang Berbela Rasa" yang isinya mengajarkan tentang bagaimana kita harus mengasihi orang-orang di sekitar kita yang sedang mengalami penderitaan.
Paduan suara terdiri dari 16 orang, yaitu Bp. Dwi, Ibu Boedi W., Ibu Dewi A., Ibu Winny K., Sdri. Anna, Ibu Thomas, Ibu Endang W., Bp. Agus P., Bp Paiman, Sdr. Ade H., Sdr. Obed W., Bp. Andi, Bp. Handoyo S., Bp. Slamet R., Sdr. Demas, dan Bp. Pieter R. Paduan Suara membawakan 2 buah pujian yang berjudul "How Great the Love" dan "Keluarga Beriman".
"How Great the Love"
Sungguh
besar kasih dari Allah Bapa
Panggil
kita semua umat-Nya
Anak
Allah dilahirkan dari roh Allah
Dan
pada saatnya Dia ‘kan memberi tahu
Suatu
hari ku ‘kan lihat Dia
Dan
ku tahu bahwa ku ‘kan s’perti Dia
K’rajaan
Allah nantinya ‘kan menjadi rumah milikku
Dunia
tak ‘kan dapat menahan kita
Yang
mempunyai janji kekekalan
Kar’na
kasih-Nya pada diriku
Sungguh
besar kasih Allah
Yesus
itu, Yesus itu adalah kasih
Dia
menghapus semua dosa kita
Kematian-Nya
hapus hukuman dan perbudakan
Kupercaya
Kristus ‘kan mendengar doaku
Suatu
hari ku ‘kan lihat Dia
Dan
ku tahu bahwa ku ‘kan s’perti Dia
K’rajaan
Allah nantinya ‘kan menjadi rumah milikku
Dunia
tak ‘kan dapat menahan kita
Yang
mempunyai janji kekekalan
Kar’na
kasih-Nya pada diriku
Sungguh
besar kasih Allah
Kasih
memenuhi dan mengalir t’rus
Tak
hanya s’karang tapi s’lamanya
Lebih
tinggi dan dalam dari kasih dunia
Kasih
Allah sabar dan murni
Suatu
hari ku ‘kan lihat Dia
Dan
ku tahu bahwa ku ‘kan s’perti Dia
K’rajaan
Allah nantinya ‘kan menjadi rumah milikku
Dunia
tak ‘kan dapat menahan kita
Yang
mempunyai janji kekekalan
Kar’na
kasih-Nya pada diriku
Sungguh
besar kasih Allah
Kasih
Allah
sungguh
besar kasih Allah
"Keluarga Beriman"
Dalam
hidup di tengah dunia
kita
dipanggil untuk mencinta
Berawal
di tengah keluarga
mengasihi
Tuhan dalam sesama
Ayah,
Ibu, Saudari-saudara
saling
percaya dan berusaha
Meniru
laku keluarga kudus (Yusuf, Yesus, Maria)
taati
kehendak Bapa di Surga
Di
tengah keluarga
Kita
hidup bahagia
Hidup
dalam kasih
Setia
saling mencinta
Keluarga
beriman
Allah
kuasa beserta kita
Melimpahkan
Rahmat
Serta
cinta selamanya
Seluruh
dunia serta gereja
Jadi
lahan pengabdian nyata
Mengabdi
Bapa
Dalam
suka-duka
Allah
sumber bahagia keluarga
Tim musik juga mempersembahkan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Sdr. Triwanto yang berjudul "Di Bawah Matahari"
"Di Bawah Matahari"
Di
bawah matahari tiada yang abadi
Semua
yang datang pasti ‘kan pergi lagi
Lihat
sungai-sungai mengalir deras ke laut
Dari
waktu ke waktu laut tak pernah penuh
Berapa
lama lagi hidup ini bertahan?
Siapa
yang dapat melawan kematian?
Berapa
banyak lagi kekurangan dalam hati?
Semua
akan berkumpul, hukuman pun menanti
Jangan
berpikir mudah untuk melakukan
Dosa
yang terukir dapat kau hapuskan
Tidaklah
cukup kau berbuat kebaikan
Atau
memberi harta yang kau miliki
Iman
di hati jangan kau lepaskan
Tersungkur,
menangislah dihadapan-Nya
Tuhan
masih menunggu pertobatan yang sungguh
Kasih
setia Tuhan tiada putusnya
Bagi
semua orang yang takut akan Tuhan
Dan
yang mau kembali kepada jalan-Nya
Setelah kebaktian selesai, rombongan paduan suara langsung beres-beres dan pulang ke Boyolali. Sedangkan tim musik mampir dulu ke warung makan untuk minum-minum dan beristirahat baru pulang ke Boyolali.
Demikianlah pelawatan yang dilakukan ke GKI Sragen, semoga bisa menjadi berkat bagi semua orang, terkhusus bagi paduan suara dan tim musik GKI Boyolali agar bisa memberikan motivasi lebih serta semakin bertumbuh dalam pelayanan. Tuhan memberkati. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar