Sabtu, 04 Mei 2013

Perayaan Paskah Anak Sekolah Minggu GKI Boyolali bersama GKI Bajem Randusari dan Pos Plambang

Pada tanggal 21 April 2013, komisi anak GKI Boyolali mengadakan acara perayaan paskah anak sekolah minggu bersama GKI Bajem Randusari dan Pos Plambang. Pada awalnya, perayaan paskah ini akan diadakan di Pos Plambang, namun karena anak-anak yang akan ikut acara ini dihitung banyak jumlahnya dan tempatnya tidak cukup, maka tempat dipindahkan ke GKI Bajem Randusari.

Acara akan dimulai pukul 10.00. Segala persiapan pun dilakukan. Kak Studya Panca Dewi yang akan menjadi pembicara berangkat dari Sragen pagi-pagi sekali dengan menggunakan sepeda motor dan menuju ke GKI Boyolali untuk melakukan persiapan dan berangkat bersama-sama dengan anak-anak dari GKI Boyolali. Sesampainya di Boyolali, pengecekan perlengkapan dilakukan. Ternyata, file presentasi dan softcopy bahan cerita yang ada di flashdisk kak Dewi tidak bisa dibuka. Berbagai upaya pun dilakukan, yaitu menghubungi orang yang ada di Sragen untuk mengirimkan lagi file-file yang dibutuhkan tersebut melalui email. Di detik-detik terakhirpun akhirnya file-file tersebut bisa didapatkan kembali. Persiapan yang lain pun juga sudah selesai, dan saatnya berangkat menuju GKI Bajem Randusari.

Anak-anak berangkat bersama-sama diantarkan oleh beberapa anggota jemaat yang mau meminjamkan mobilnya. Perjalanan memakan waktu sekitar 15-30 menit. Sesampainya di GKI Bajem Randusari, kami disambut dengan sangat baik disana. Setelah itu dilanjutkan dengan menata ruang untuk perayaan paskah ini. Tidak disangka-sangka, ternyata proyektor LCD yang akan digunakan malah tertinggal. Akhirnya, pak Agustinus Budi S. kembali untuk mengambil proyektor tersebut. Acara pun dimulai. Acara dimulai dengan lagu puji-pujian dan diiringi musik gitar. Tidak lama setelah acara dimulai, ternyata ada kejadian yang mengejutkan, yaitu padamnya listrik, dan menurut informasi yang diperoleh, listrik baru akan menyala lagi pada pukul 13.00 WIB. Acara yang sudah dipersiapkan dengan baik ini pun harus dipikirkan rencana lainnya karena komputer dan LCD proyektor tidak bisa digunakan. Akhirnya, gambar-gambar yang seharusnya ditampilkan menggunakan proyektor pun digambar manual dan acara dilanjutkan kembali meskipun listrik padam.

Setelah menaikan puji-pujian, akhirnya tiba saatnya untuk mendengarkan cerita paskah yang dibawakan oleh kak Dewi. Untuk Paskah 2013 ini, tema yang diangkat adalah "Ditebus untuk Menyebar Kedamaian".

Cerita diawali oleh sebuah cerita dan ilustrasi drama tentang seorang anak bernama Suci. Pada awalnya, suci tidak pernah melakukan dosa sehingga seperti namanya, dia hidup suci. Pada suatu kali saat berangkat ke sekolah, dia melihat ada handphone tergeletak di lantai dan tidak ada orang lain di situ. Karena dia tergoda, maka handphone tersebut diambilnya dan disimpannya untuk diri sendiri. Hal ini tentu saja sama dengan mencuri karena mengambil yang bukan miliknya. Akhirnya label suci yang dimilikinya pun hilang dan diganti dengan label "orang berdosa". Setelah kejadian itu, di sekolah, dia juga melakukan dosa-dosa lain lagi, seperti berbohong, mencontek, mengumpat, dsb. Lama kelamaan hidupnya dipenuhi dengan dosa-dosa sampai akhirnya dia tidak kuat lagi. Melihat hal ini, datanglah seseorang, yaitu Yesus, dia datang kepada si Suci dan diangkatnya dosa-dosa yang telah diperbuatnya dan dilepaskan daripadanya. Akhirnya si Suci pun terasa ringan kembali hidupnya, dan label "suci" kembali ia kenakan.

Cerita yang berikutnya berlatar belakang di sebuah rumah seorang petani. Petani tersebut mempunyai sebuah kandang ayam. Di dalamnya terdapat seekor induk ayam yang sedang mengerami telurnya yang akan segera menetas. Pada suatu hari, petani tersebut pergi ke sawah untuk bekerja. Pada saat ditinggalkannya, kandang ayam di rumah petani itu kebakaran. Karena melihat dari jauh ada asap, maka petani tersebut buru-buru pulang ke rumahnya. Dan sesampainya di rumah dia melihat kandang ayam sudah terbakar habis. Dia masuk ke kandang itu dan melihat dalamnya juga sudah terbakar habis, namun anehnya dia mendengar suara anak ayam, dicarinya asal suara itu dan ternyata suara itu berasal dari bangkai ayam yang sudah hangus terbakar. Ya, induk ayam itu mati terbakar, namun telur yang dieraminya selamat dan sudah menetaskan beberapa anak ayam yang selamat dari kebakaran.

Cerita yang ketiga adalah tentang warna-warna yang sedang bertengkar. mereka masing-masing mengunggulkan dirinya dari sisi simbol warna, pemakaian warna yang bagus, dsb. Akhirnya datanglah hujan dan petir. Warna-warna tersebut ketakutan dan diam mencari ketenangan. Tiba-tiba ada suara yang menyuruh warna-warna tersebut untuk saling bergandengan tangan. Pada saat mereka bergandengan tangan, mereka merasakan kedamaian di tengah hujan. Akhinya, jika hujan datang, mereka selalu bergandengan tangan dan membentuk pelangi yang indah yang kita kenal.

Dari cerita-cerita tersebut, anak-anak dapat mengerti bagaimanakah Yesus sudah menebus dosa manusia dengan mengorbankan Diri-Nya. Sebagai manusia yang sudah ditebus, kita mempunyai tanggung jawab di dunia ini untuk menciptakan kedamaian di dunia, baik itu di keluarga, di sekolah, di masyarakat, di gereja, maupun dimanapun kita berada.

Setelah cerita paskah, ada kegiatan mencari telur paskah, anak-anak sangat bersemangat dalam mencari telur paskah. Bagi yang mendapatkan telur bertanda khusus, ada hadiah spesialnya.

Setelah mencari telur paskah, kegiatan selanjutnya adalah lomba menghias telur paskah. Dalam lomba ini, anak-anak dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kelas kecil, tanggung, dan besar. Untuk tiap kategori akan ada 3 pemenang. Anak-anak sangat bersemangat dalam menghias telur paskah ini.

Setelah menghias telur paskah selesai, selesai juga lah perayaan paskah ini. Acara ditutup dengan doa syafaat dan doa pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar